PANGANDARAN JAWA BARAT - Hari ini, kami masyarakat yang hidup di sekitaran pantai batuhiu menggelar Ruat Jagat Sila Saamparan, intinya kami bersama-sama merawat alam dengan Sila Saamparan maksudnya duduk bersama di atas tikar dengan tidak membedakan status sosial.
Demikian dikatakan Ketua Pokdarwis batuhiu selaku ketua penyelenggara, Jajat Sudrajat dalam pidato sambutannya pada acara hajat laut, bertempat di pantai batuhiu, jum'at (28
/07/2023).
Baca juga:
Asal Usul Suku Kampai Minangkabau
|
Disampaikannya bahwa,
Ruwat Jagat Sila Saamparan merupakan event tahunan yang biasa digelar di Pantai Batu Hiu, Desa Ciliang kecamatan parigi Kabupaten Pangandaran.
Agenda pelaksanaan ruat jagat ini selama 3 hari dengan beberapa acara inti, mulai dari Kirab Budaya, Menuangkan air kahuripan dari 10 Kecamatan, Makan tumpeng dan pagelaran calung, penampilan seni debus jawa“Acaranya dari Jumat-Minggu, 28-30 Juli 2023 di Destinasi Wisata Pantai Batu Hiu, ” katanya.
Menurut Jajat, prosesi Ruwat Jagat Sila Saamparan, dimulai dengan iring-iringan tumpeng dan berbagai makanan hasil bumi yang ditandu menuju panggung utama di pesisir pantai.
Kemudian dilanjutkan dengan memanjatkan doa’ bersama atas nikmat dan karunia pada Sang Maha Pencipta serta ditutup dengan makan tumpeng bersama dalam satu hamparan tikar yang memanjang " katanya.
Baca juga:
Pangandaran Night Carnival 2023
|
Tambah Jajat, Ruat Jagat artinya bersama-sama merawat alam dan Sila Saamparan maksudnya duduk bersama di atas tikar dengan tidak membedakan status sosial, " Ujarnya.
Sementara, wakil bupati pangandaran H Ujang Endin Indrawan dalam pidato sambutannya mengatakan bahwa,
Prosesi Ruwat Jagat Sila Saamparan ini dimulai dengan iring-iringan tumpeng dan berbagai makanan hasil bumi yang ditandu menuju panggung utama di pesisir pantai.
Kemudian dilanjutkan dengan memanjatkan doa’ bersama atas nikmat dan karunia pada Sang Maha Pencipta serta ditutup dengan makan tumpeng bersama dalam satu hamparan tikar yang memanjang.
Ruat Jagat artinya bersama-sama merawat alam dan Sila Saamparan maksudnya duduk bersama di atas tikar dengan tidak membedakan status sosial.
“Duduk bersama untuk bertafakur dan bersukur pada Yang Maha Kuasa, esensinya seperti itu, ” kata Ujang Endin.
Menurutnya, tradisi Ruat Jagat Sila Saamparan ini merupakan salah satu ritual budaya, wujud syukur kepada Yang Maha Kuasa atas rahmat dan nikmat yang diberikan, event budaya ini diharapkan menjadi paket wisata.
Contohnya objek wisata Bali maju dan banyak dikunjungi wisatawan karena salah satunya menjaga kearifan lokal.
“Diharapkan, wisatawan yang datang ke Pangandaran, wisatawan dari mancanegara. Artinya itu akan menjadi sumbangan devisa bagi negara, ” Kata Ujang Endin.
Sebagai wakil bupati, saya ssngat mengapresiasi kearifan lokal Batuhiu Culture Festival ini.
Diharapkan nantinya, kearifan lokal yang ada di Desa Ciliang ini bisa dipertahankan, sehingga mempunyai daya tarik tersendiri.
Tradisi Ruat Jagat Sila Saamparan adalah sebagai wujud gotong royong, wujud kebersamaan, karena budaya itu sangat kaya dengan falsafah kehidupan, " Ujarnya. (Anton AS)