PANGANDARAN JAWA BARAT - Menjadi bupati di periode ke 2 ini, saya perlu kerja keras...ya, karena RPJMD kabupaten pangandaran tahun 2021-2026 harus tuntas di tahun 2024.
Demikian dikatakan Bupati pangandaran H Jeje Wiradinata Saat diwawancarai oleh beberapa wartawan usai pembukaan Launcing SPPT PBB-P2 di ball room hotel Laut Biru pangandaran, Rabu (22/02/2023).
Disampaikannya bahwa, pembangunan perkantoran atau ibu kota kabupaten yang berlokasi di Desa Cintakarya Kecamatan Parigi kemungkinan akan dilanjutkan oleh bupati berikutnya.
Karena masa jabatan bupati-wakil bupati yang seharusnya sampai 2026 namun karena aturan yang berlaku maka akan habis pada tahun 2025.
"Sehingga efektifitas kerjan saya pun tidak sampai 5 tahun, " Kata Jeje.
Maka dari itu saya terpaksa harus membuat akselerasi apalagi pada tahun 2021 lalu tak bisa fokus pada pembangunan karena adanya Pandemi Covid-19, sehingga efektifitas APBD yang dikelola sa'at menjabat bupati pun hanya sekitar 2, 5 tahun saja.
Kami menyadari, memang masyarakat tidak mau tahu, maka kami mengambil langkah-langkah strategis agar waktu yang 5 tahun itu bisa tuntas dikerjakan hanya dengan 2, 5 tahun saja.
Kami mengambil langkah dimana berbagai pekerjaan dan pembangunan pun harus bisa diselesaikan hingga tahun 2024 yang harusnya bisa sampai di tahun 2026, yang dalam waktu singkat tersebut saya juga harus menyelesaikan Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang harusnya diselesaikan selama 5 tahun masa jabatan saya, akan tetapi kami hanya memiliki waktu 2, 5 tahun saja, " katanya.
Menurut jeje, untuk menyelesaikan pembangunn ibu kota kabupaten yang barupun kemungkinan tidak akan terkejar sehingga dipastikan akan dilanjutkan oleh bupati periode berikutnya.
Baca juga:
Alex Wibisono: Gerindra dalam Turbulensi
|
Akan tetapi, untuk pembangunan jalan atau akses ke ibu kota, kemungkinan akan diselesaikan...ya, karena dengan anggaran sekitar Rp 30 milyar pun jalan yang rusak berhasil diperbaiki.
"Intinya, dalam durasi waktu yang singkat ini, untuk mengejar target pembangunan diperlukan tenaga dan kerja ekstra keras, " tandasnya.
Jeje mengaku ia pun terpaksa harus sering meninggalkan pangandaran untuk mencari anggaran baik itu ke Pemerintahan provinsi maupun ke pemerintah pusat.
"Kalau saat ini pembangunan Pangandaran ini dianggap berhasil ini bukan karena bupati dan wakil bupatinya hebat tapi berkat kesungguhan dan kerja keras semua, termasuk masyarakat, " Ujarnya. (Zesykha)